Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam
keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam
bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di
alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan
radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan
sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa
unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk
senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga
ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen,
belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat
dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil
unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak
semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur
di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya. Dewasa ini orang
lebih memilih mendaur ulang aluminium bekas daripada mengambil dari
bijihnya karena biayanya lebih murah.
Tabel 1 : Kelimpahan Unsur Di Alam
1. Komposisi alkali dalam kerak bumi
Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak
terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam
bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua
unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl.
2. Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk senyawanya
a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6).
b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).
c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O).
d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4).
e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4).
3. Unsur-unsur periode ketiga di alam
4. Unsur-unsur transisi periode keempat di alam
Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam
senyawa/mineral berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel
beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat.
Sabtu, 23 Juni 2012
Selasa, 19 Juni 2012
Materi Biloks
BILANGAN OKSIDASI DAN REDOKS
Mol elektron yang menyertai reaksi = Perub.Biloks x jumlah atom
OKSIDATOR
ATURAN BILOKS (CARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI)
H2SO4 = 0
( 2 x biloks H) + S + (4 x biloks O) = 0
( 2 X 1) + S + (4 X (-2) ) = 0
2 + S – 8 = 0
S = 8 – 2
S = +6
Cr2O72- = –2
Cr2 + ( 7 x biloks O ) = –2
Cr2 + ( 7 x (-2) ) = –2
Cr2 – 14 = –2
Cr2 = 14 – 2
Cr = 12 / 2
Cr = +6
OKSIDASI
|
REDUKSI
|
Penggabungan Oksigen (O di pereaksi)
C + O2 –> CO2
|
Pengurangan/pelepasan Oksigen (O di hasil reaksi)
CO2 –> C + O2
|
Pelepasan Elektron (e di hasil reaksi)
Na –> Na+ + e-
|
Penangkapan/penggagungan elektron (e di pereaksi)
Cl2 + 2e- –> 2Cl-
|
Kenaikan Bilangan Oksidasi
|
Penurunan Bilangan Oksidasi
|
Mol elektron yang menyertai reaksi = Perub.Biloks x jumlah atom
OKSIDATOR
- Zat yang mengalami reduksi
- Lebih mudah menangkap elektron
- Zat yang mengalami oksidasi
- Lebih mudah melepas elektron
ATURAN BILOKS (CARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI)
- Bilangan oksidasi unsur bebas (monoatomik, diatomik, atau poliatomik) sama dengan 0 (nol). Misalnya : bilangan oksidasi Na, Mg, Fe, O, Cl2, H2, P4 dan S8 = 0
- Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada senyawa hidrida = –1 (misalnya : NaH)
- Bilangan oksidasi unsur O dalam senywa = –2, kecuali pada senyawa peroksida = –1 (misalnya : Na2O2, H2O2, BaO2), dan pada senyawa oksifluorida (OF2) = +2
- Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif dan nilainya sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya : Biloks logam gol.IA= +1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3)
- Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = –1
- Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama dengan muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada Cl-=–1, Mg pada Mg2+=+2)
- Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa sama dengan 0 (nol), Misalnya :
H2SO4 = 0
( 2 x biloks H) + S + (4 x biloks O) = 0
( 2 X 1) + S + (4 X (-2) ) = 0
2 + S – 8 = 0
S = 8 – 2
S = +6
- Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama dengan muatannya. Misalnya :
Cr2O72- = –2
Cr2 + ( 7 x biloks O ) = –2
Cr2 + ( 7 x (-2) ) = –2
Cr2 – 14 = –2
Cr2 = 14 – 2
Cr = 12 / 2
Cr = +6
Rabu, 06 Juni 2012
Gugus fungsional
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.Berikut adalah daftar gugus fungsional yang sering dijumpai. Di dalam penulisan rumus, simbol R dan R' selalu menyatakan ikatan hidrogen atau rantai hidrokarbon, atau suatu gugus atom.
Kelas kimiawi | Gugus | Rumus | Rumus struktural | Awalan | Akhiran | Contoh |
---|---|---|---|---|---|---|
Asil halida | Haloformil | RCOX | haloformil- | -oil halida | Asetil klorida (Etanoil klorida) |
|
Alkohol | Hidroksil | ROH | hidroksi- | -ol | Metanol |
|
Aldehida | Aldehida | RCHO | okso- | -al | Asetaldehida (Etanal) |
|
Alkana | Alkil | RH | alkil- | -ana | Metana |
|
Alkena | Alkenil | R2C=CR2 | alkenil- | -ena | Etilena (Etena) |
|
Alkuna | Alkinil | RC≡CR' | alkinil- | -una | Asetiluna (Etuna) |
|
Amida | Karboksamida | RCONR2 | karboksamido- | -amida | Asetamida (Etanamida) |
|
Amina | Amina primer | RNH2 | amino- | -amina | Metilamina (Metanamina) |
|
Amina sekunder | R2NH | amino- | -amina | Dimetilamina |
||
Amina tersier | R3N | amino- | -amina | Trimetilamina |
||
Ion amonium 4° | R4N+ | amonio- | -amonium | Kolin |
||
Senyawa azo | Azo (Diimida) |
RN2R' | azo- | -diazene | Metil oranye (asam p-dimetilamino-azobenzenasulfonat) |
|
Turunan toluen | Benzil | RCH2C6H5 RBn |
benzil- | 1-(substituen)toluen | Benzil bromida (1-Bromotoluen) |
|
Karbonat | Ester karbonat | ROCOOR | alkil karbonat | |||
Karbosilat | Karbosilat | RCOO− | karboksi- | -oat | Natrium asetat (Natrium etanoat) |
|
Asam karboksilat | Karboksil | RCOOH | karboksi- | asam -oat | Asam asetat (Asam etanoat atau asam cuka) |
|
Sianat | Sianat | ROCN | sianato- | alkil sianat | ||
Tiosianat | RSCN | tiosianato- | alkil tiosianat | |||
Eter | Eter | ROR' | alkoksi- | alkil alkil eter | Dietil eter (Etoksi etana) |
|
Ester | Ester | RCOOR' | alkil alkanoat | Etil butirat (Etil butanoat) |
||
Haloalkana | Halo | RX | halo- | alkil halida | Kloroetana (Etil klorida) |
|
Hidroperoksida | Hidroperoksi | ROOH | hidroperoksi- | alkil hidroperoksida | Metil etil keton peroksida |
|
Imina | Ketimina primer | RC(=NH)R' | imino- | -imina | ||
Ketimina sekunder | RC(=NR)R' | imino- | -imina | |||
Aldimina primer | RC(=NH)H | imino- | -imina | |||
Aldimina sekunder | RC(=NR')H | imino- | -imina | |||
Isosianida | Isosianida | RNC | isosiano- | alkyl isosianida | ||
Isosianat | Isosianat | RNCO | isosianato- | alkil isosianat | Metil isosianat |
|
Isotiosianat | RNCS | isotiosianato- | alkyl isotiosianat | Alil isotiosianat |
||
Keton | Keton | RCOR' | keto-, okso- | -on | Metil etil keton (Butanon) |
|
Nitrat | Nitrat | RONO2 | nitrooksi-, nitroksi- |
alkil nitrat |
Amil nitrat (1-nitrooksipentana) |
|
Nitril | Nitril | RCN | siano- |
alkananitril alkil sianida |
Benzonitril (Fenil sianida) |
|
Nitrit | Nitrit | RONO | nitrosooksi- |
alkil nitrit |
Amil nitrit (3-metil-1-nitrosooksibutana) |
|
Senyawa nitro | Nitro | RNO2 | nitro- | Nitrometana |
||
Senyawa nitroso | Nitroso | RNO | nitroso- | Nitrosobenzena |
||
Peroksida | Peroksi | ROOR | peroksi- | alkil peroksida | Di-tert-butil peroksida |
|
Turunan benzena | Fenil | RC6H5 | fenil- | -benzena | Kumen (2-fenilpropana) |
|
Fosfina | Fosfino | R3P | fosfino- | -fosfana | Metilpropilfosfana |
|
Fosfodiester | Fosfat | HOPO(OR)2 | asam fosforat di(substituen) ester | di(substituen) hidrogenfosfat | DNA | |
Asam fosfonat | Fosfono | RP(=O)(OH)2 | fosfono- | asam substituen fosfonat | Asam benzilfosfonat |
|
Fosfat | Fosfat | ROP(=O)(OH)2 | fosfo- | Gliseraldehida 3-fosfat |
||
Turunan piridin | Piridil | RC5H4N |
|
4-piridil (piridin-4-yl) 3-piridil (piridin-3-yl) 2-piridil (piridin-2-yl) |
-piridin | Nikotin |
Sulfida | RSR' | di(substituen) sulfida | Dimetil sulfida |
|||
Sulfona | Sulfonil | RSO2R' | sulfonil- | di(substituent) sulfona | Dimetil sulfona (Metilsulfonilmetana) |
|
Asam sulfonat | Sulfo | RSO3H | sulfo- | asam substituen sulfonat | Asam benzensulfonat |
|
Sulfoksida | Sulfinil | RSOR' | sulfinil- | di(substituen) sulfoksida | Difenil sulfoksida |
|
Tiol | Sulfhidril | RSH | merkapto-, sulfanil- | -tiol | Etanatiol (Etil merkaptan) |
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsional
Langganan:
Postingan (Atom)